Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 01:14:18【Resep Pembaca】874 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka berkunjung ke Pabrik Gula (PG) Gempolkrep di Kab

Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia,
Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendorong kemandirian industri gula nasional dari hulu ke hilir demi mewujudkan swasembada gula serta Save Molases Nasional.
"Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia," kata Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka di Surabaya, Senin.
Save Molases Nasional sendiri merupakan sebuah target baru pemerintah Indonesia untuk mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan molases atau tetes tebu secara nasional khususnya dalam konteks industri gula dan ketahanan pangan.
Menurut Rieke, langkah pemerintah sudah cepat dalam merespons persoalan penyerapan gula petani yang sebelumnya terdapat sekitar 100 ribu ton gula petani yang belum terserap.
Baca juga: ESDM gandeng industri singkong hingga tebu genjot produksi etanol
Persoalan itu, kata dia, telah teratasi melalui koordinasi lintas kementerian serta DPR RI dan dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Bahkan pimpinan Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto akhirnya berkomunikasi dengan berbagai pihak hingga keluar anggaran dari kas negara sebanyak Rp1,5 triliun.
Anggaran tersebut digunakan untuk menugaskan dua pabrik gula BUMN yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk menyerap gula petani yang belum tertampung.
Ngak hanya itu, upaya diperkuat dengan kebijakan pemerintah yang telah menghapus Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen terhadap penjualan gula petani sehingga meningkatkan daya saing dan menunjukkan keberpihakan terhadap produksi dalam negeri.
Baca juga: SGN: Harga gula Rp14.500 per kilogram jaga keberlanjutan petani tebu
Selain menyoroti aspek hilir gula, Rieke juga menegaskan pentingnya pengembangan produk turunan tebu salah satunya molases atau tetes tebu yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Ia menyebutkan, molases berpotensi menjadi bahan baku penting bagi industri makanan, farmasi, kosmetik, dan energi baru terbarukan khususnya etanol.
“Karena pada 2027 kita akan menuju program E10,” kata Rieke.
Baca juga: Komisi VI DPR dan SGN pantau kesiapan industri bioenergi di Mojokerto
Suka(943)
Artikel Terkait
- Kiat menghindari penyakit semasa banjir
- Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional
- Pakar sarankan lima langkah sederhana jaga fokus
- Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional
- BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
- Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal
- Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG
- Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi
- Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak
- Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
Resep Populer
Rekomendasi

Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG

Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi

Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang

Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera

Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar

Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal

Media Hamas Sebut Kerugian Perang di Gaza Lampaui 70 Miliar Dolar AS

Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG